Kamis, 19 Maret 2015

TUJUH TYPE ISTRI YANG SERING DICERAIKAN SUAMINYA

Tujuh Type Istri Yang Sering Diceraikan Suami


Tujuh, Type, Istri, Yang, Sering, Diceraikan, Suami

- Didunia ini ada banyak sekali type-type wanita. Baik yang buruk maupun yang baik. Istri yang baik atau sholehah, adalah harta simpanan terbaik bagi seorang suami.

Rasullulah Sahallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Maukah kamu ku beritahu suatu harta simpanan (perhiasan) yang sangat baik? Yaitu wanita shalihah, yang apabila kamu melihatnya, ia menyenangkan. Apabila kamu perintah, dia patuh, Dan apabila ditinggal pergi, dia selalu menjaga diri dan harta suaminya (Riwayat Abu Dawud).

Kalau dilihat dia menyenangkan.

Hal itu disebabkan budi luhur, pakaian bersih, dandanan yang serasi dihadapan suaminya dan berusaha semaksimal mungkin untuk tampil menarik hanya di depan suami dan anak-anaknya.

Jika diperintahkan dia akan patuh.

Menunjukkan ketaatan dan baktinya dengan suaminya. Dia selalu ingin memberikan kepuasan buat suaminya.

Senantiasa memelihara diri dan harta suaminya.  
       
Menggambarkan betapa besar kekuatan agama dan ketebalan imannya kepada Allah dan Rasul-Nya. Walau suaminya tidak ada, ia tetap memelihara kehormatan diri dan harta suaminya.

Bila seoarang wanita tidak shalihah, dan memiliki sifat atau kebiasaan yang buruk, suka menyusahkan suaminya, tentu itu bukanlah perhiasan bagi seorang suaminya, bahkan bisa jadi suami tidak betah bersamanya, kemudian menceraikannya.

Jika engkau menginginkan rumah tangga yang bahagia di dunia dan akhirat, buanglah jauh-jauh dari dirimu ketujuh sifat dibawah ini, bila tidak engkau akan celaka di dunia dan akhirat.  

1. Tidak punya rasa malu.

Yaitu seorang istri tidak malu melakukan hal-hal yang dilarang Allah. Ia jauh dari sifat takwa dan banyak melakukan maksiat.

2. Ausyarah (jorok)

Yaitu tidak pandai mengatur rumah tangga, malas merapikan diri, dan malas melakukan apapun. sehingga dirinya, rumahnya dan anak-anaknya kotor dan tidak menyenangkan.

3. Asysyakasah (berani atau menentang)

Yaitu suka membebani suaminya di luar kemampuannya. sehingga mendorong suami melakukan hal-hal yang di murkai Allah.

4. Innah (berani atau menantang)

Yaitu yang tidak ingin diperintah suaminya untuk melakukan hal-hal yang baik. Berani melanggar apa yang diperintahkan, bahkan mennentang suami dengan melakukan maksiat.

5. Bitnah (Mementingkan isi perut dan banyak menuntut)

Yaitu yang tidak suka berinfak dan enggan mengeluarkan zakat. Selalu menumpuk harta kekayaan dan mengenyangkan perut dengan makanan-makanan yang tiada habis-habisnya. Tidak terlintas dibenaknya untuk menyantuni fakir miskin dan anak yatim, Untuk memenuhi segala keinginan nafsunya, Ia mendorong suaminya untuk melakukan hal-hal yang bisa mendatangkan kemurkaan Allah.

6. Bahriyah (Mendorong suami untuk berbuat jahat)

Yaitu selalu menghalangi suami untuk berbuat baik, Jika melihat suami menyisihkan beberapa persen dan pendapatan untuk zakat dan infak, Ia sibuk mencerca dan mengadu kepada suami tentang ekonomi rumah tangga yang morat-marit, Kebutuhan anak yang semakin membesar, Pakaian yang telah robek, Sepatu yang telah usang dan sebagainya sehingga suami menjadi ragu-ragu.

7. Tidak aktif

Yaitu malas berbuat apapun, Tidak punya keinginan untuk menambah ilmu duniawi maupun akhirat.   

Sumber: www.islampos.com

     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar